VIRUS-VIRUS UKHUWAH
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum,
Pagi sahabat dan saudaraku..
Apa kabar imanmu sahabatku dan saudaraku?
Semoga imanmu dan imanku kian bertambah dan semakin menguat dari
waktu demi waktu dan dari hari ke hari. Aamiin.
Sahabatku dan saudaraku yang dirahmati Allah, Rasullullah Saw
bersabda “Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah, kecuali yang
paling besar cintanya diantara keduanya adalah yang lebih mulia.”
Kali ini izinkan sahabatmu dan saudaramu ini membahas hal-hal yang
berkaitan dengan virus-virus ukhuwah. Semoga bermanfaat dalam merajut ukhuwah
islamiyah yang diridhoi Allah hingga dapat menjadi jembatan dalam meniti surga
terindahNya.
Berikut ini virus-virus ukhuwah :
1. Tamak akan kenikmatan dunia.
“Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak dihadapannya, ia pun berkata: "Ini termasuk kurnia
Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (QS.An Naml:40).
2. Lalai
menjalankan ibadah dan melanggar tuntunan agama.
“Sesungguhnya Al Qur’an merupakan pemberi
syafa’at. Barang siapa yang mengikutinya, ia akan dituntun masuk kedalam surga.
Dan barang siapa yang meninggalkan dan berpaling kepadanya, ia akan didorong
masuk kedalam neraka.” (HR.Bukhari-Muslim).
3. Tidak santun dalam berbicara.
“Dan katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik
(benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS.Al Israa:53).
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182]
dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
(QS.Luqman:19)
4. Sikap acuh.
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku, agar
kamu berlaku sopan santun, sehingga tidak ada orang yang berlaku sombong
terhadap yang lain dan tidak ada orang yang berlaku aniaya terhadap orang
lain.” (HR.Bukhari-Muslim).
5. Mengadakan pembicaraan rahasia.
“Apakah tidak kamu perhatikan
orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka
kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia
untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka
datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang
bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan kepada diri
mereka sendiri: "Mengapa Allah tidak menyiksa kita disebabkan apa yang
kita katakan itu?" Cukuplah bagi mereka Jahannam yang akan mereka masuki.
Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Hai orang-orang beriman,
apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan
tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan
bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang
kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” (QS.Al Mujaadilah:8-9).
6. Keras kepala, enggan menerima nasihat dan
saran.
“Berbuatlah kasih sayang, nanti kamu akan
mendapatkan kasih sayang. Berilah maaf, nanti kamu akan mendapatkan ampunan.
Celakalah orang-orang yang mendengarkan nasihat-nasihat, tetapi tidak
mengerjakannya. Celaka pula orang-orang yang tahu akan kesalahan sesuatu,
tetapi masih saja mengerjakannya.” (HR.Bukhari-Muslim).
7. Sering membantah, bersikap sombong dan kasar.
“Adapun orang-orang yang beriman
dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan
menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan
dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang
pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan
penolong selain dari pada Allah.” (QS.An Nisaa:173).
8. Tidak toleran dan enggan memaafkan.
“Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka
dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka
barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang
mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)
membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.
Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat
pedih[111].”(QS.Al Baqarah:178).
“Jadilah engkau pema'af dan suruhlah
orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang
bodoh.” (QS.Al Araaf:199).
9. Mudah dihasud.
10. Membeberkan rahasia.
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai
diantaramu ialah orang yang paling baik budi pekertinya, ialah orang-orang yang
sekelilingnya merasa tentram dari gangguannya serta orang-orang yang bisa
bergaul. Adapun orang yang paling aku benci diantara kamu ialah orang yang suka
menyebar luaskan fitnah, yang suka memecah persudaraan serta orang yang suka
membuka-buka cacat orang yang tidak bersalah.” (HR.Bukhari-Muslim).
11.
Mengikuti prasangka (cenderung su’udzon).
“Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS.Al Hujuraat:6).
“Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan buruk-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari buruk-sangka
itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.” (QS.Al Hujuraat:12).
12.
Mencampuri masalah pribadi.
13. Egois, arogan, tidak empati dengan penderitaan saudara serta tidak
memperhatian masalah kebutuhannya.
14.
Menutup diri, berlebihan, membebani dan menghitung-hitung kebaikan.
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].”
(QS.Al Baqarah:264).
15. Enggan membela sahabatnya ketika disebut aibnya.
16.
Melupakannya karena sibuk mengurusi yang lain dan kurang setia.
17. Mengingkari janji dan kesepakatan tanpa alasan yang kuat.
“Maka Allah menimbulkan kemunafikan
pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah
memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga
karena mereka selalu berdusta.” (QS.At Taubah:77).
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah
apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu,
sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu
perbuat.”(QS.An Nahl:91).
“Bahwasanya orang-orang yang berjanji
setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah[1396].
Tangan Allah di atas tangan mereka[1397], maka barangsiapa yang
melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya
sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan
memberinya pahala yang besar.” (QS.Al Fath:10).
18. Selalu
mencertakan perkara yang membangkitkan kesedihan dan suka menyampaikan berita
yang membuat resah.
“Ingatlah) di waktu kamu
menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu
apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang
ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.”(QS.An Nuur:15).
19. Terlalu cinta.
“dan Yang mempersatukan hati mereka
(orang-orang yang beriman)[622]. Walaupun kamu membelanjakan semua
(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati
mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” (QS.Al Anfaal:63).
“Ada tiga hal, bilamana hal tersebut
berada didalamnya, akan dirasakan manisnya iman: pertama, bilamana Allah dan
RasulNya lebih dicintai dibanding dengan yang lain, kedua bilamana seseorang
mencintai lain orang, cintanya itu karena Allah, dan ketiga bila seseorang
benci akan kembali kekufuran seperti bencinya kalau ia akan dilemparkan keapi
neraka.” (HR.Bukhari-Muslim).
(Sumber dari Al Qur’an , Hadist dan Buletin Intelektual
Muslim)
“Ya Robb..jadikan kami penyayang bagi orang-orang beriman, jadikan
persaudaraan kami terikat oleh cinta karena Mu, saling nasehat menasehati dalam
kebenaran, menetapi kesabaran, mendoakan dikala jauh, memuliakan disaat berjumpa,
buatlah persaudaraan kami indah seperti indahnya persaudaraan Rasulullah Saw
dan para sahabat.” Aamiin.
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”
(QS.Az Zukhruf:67).
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS.Al Ashr:1-3)
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS.Al
Hujuraat:10).
Wassalam,
Seorang hamba yang sedang memperbaiki diri,
seorang sahabat dan saudara yang haus akan ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar